oleh

DIDUGA OKNUM WARTAWAN ONLINE MEMBACK UP SOMEL

Lokasi :1.)Belakang SP Plaza atau Kantor Camat Sagulung dekat Mapolsek Sagulung

BATAM,Vocalexposes.com – Dari hasil investigasi dan pantauan dilapangan Ketua DPW LSM Suara Keadilan Rakyat (SUAKARYA) Provinsi Kepulauan Riau Fery I.S, S.E bersama Tim awak media FERRA-RI (Federasi Reporter Rakyat-Republik Indonesia) ini terkait permasalahan maraknya somel ilegal yang beroperasi di Pulau Batam, bermohon agar kiranya Bapak Kapolri yang terhormat dan Ibu Menteri LHK ( Lingkungan Hidup dan Kehutanan) tindak tegas lokasi Somel ilegal nakal di Pulau Batam yang nyata-nyata laksana kebal hukum tidak mengantongi izin secara lengkap dan telah beroperasi bertahun-tahun lamanya serta sangat merugikan negara keberadaannya.kamis,(24/06/2021.) Pukul :10.15 Wib

“Sudah tidak rahasia umum lagi lokasi somel ilegal tersebut sudah mengangkangi Peraturan Menteri (PerMen) Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI Nomor P60/Menlhk/Setjen/Kum.1/2016, tentang Perubahan atas PerMen LHK Nomor P.43/Menlhk/Setjen/2015, tentang Penatausahaan Hasil Hutan Kayu yang berasal berasal dari hutan alam yang mencabut PerMen Kehutanan No : P.41/Menhut-II/2014, maka kegiatan pencatatan dan pelaporan perencanaan produksi, pemanenan atau penebangan, pengukuran, pengujian, penandaan pengangkutan atau peredaran serta pengolahan hasil hutan kayu dilaksanakan secara self assessment melalui SIPUHH (Sistem Penatausahaan Hasil Hutan), lokasi temuan somel ilegal yang pertama pemiliknya berinisial (HH) dan lokasi temuan somel ilegal “jelasnya secara rinci dan tegas.”Keberadaan somel dan tumpukan kayu sangat dekat dengan instansi Kepolisian setempat dan Pemerintah Kecamatan setempat serta pemukiman warga, “tambahnya.

“Penggunaan mesin yang tidak berstandar Internasional dan bersertifikasi membuat kuping warga sekitar bising dan beberapa kali membahayakan keselamatan para pekerja somel tersebut dan Lori Pengangkutan kayu yang melebihi muatan tersebut sering membuat jalan sekitar berdebu, polusi, kotor dan bertanah-tanah serta ketika hujan lebat membuat jalanan di sekitar pemukiman warga tersebut menjadi becek, berlobang dan rusak parah, baru sisa limbah gergaji pemotongannya pun tidak dikelolah dengan baik dan benar, “ungkapnya dengan wajah miris.Disinyalir pabrik pengelolahan somel tersebut hasil produksinya dijual langsung ke panglong-panglong yang berada di Kota Batam.

Somel tersebut merasa besar kepala dikarenakan saat ini mereka di back up oleh oknum wartawan online RS dan FM.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *