BATAM – Sebanyak 305 Warga Negara Indonesia (WNI) dan 67 Warga Negara Asing (WNA) meninggalkan Kota Batam menuju negara tetangga,yakni Singapura dan Malaysia pada Sabtu (9/4/2022).
305 WNI dan 67 WNA itu meninggalkan Batam melalui Pelabuhan International Batam Centre. Rinciannya, sebanyak 132 WNI dan 3 WNA berangkat ke Malaysia. Sementara sisanya, tujuan Singapura.
Kepala Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan International Batam Centre, Deny Cahyadi mengatakan, untuk pelayaran dari Pelabuhan International Batam Centre berjalan lancar.
Pada Sabtu (9/4/2022), sebanyak 9 unit kapal melayani penumpang antar negara. Dari 9 kapal itu, delapan kapal di antaranya tujuan Pelabuhan International Tanah merah di Singapura, dan satu kapal lainnya tujuan Pasir Gudang di Malaysia.
“Saat ini kapal tujuan negara Malaysia hanya satu kapal, karena adanya pembatasan dari negara tujuan,” kata Deny.Selain pembatasan kedatangan dan keberangkatan, syarat masuk negara Malaysia juga harus menggunakan tes antingen dan asuransi perjalanan. Sementara untuk Singapura sendiri, tidak diperlukan asuransi perjalanan.
“Dalam satu hari total penumpang yang berangkat dari Pelabuhan International Batam Centre, tujuan Singapura dan Malaysia sebanyak 372 orang,” kata Deny.
Untuk kapal yang melayani penumpang pada Sabtu (9/4/2022) yakni:
1.Mv.MDM Exspres tujuan Pasir gudang Malaysia
2.MV.Majestic Pride tujuan Tanah Merah Singapura
3.Mv.Asean Raider II tujuan Tanah Merah Singapura
4.Mv.Asean Raider I tujuan Tanah Merah Singapura
5.Mv.Wavemaster 6 tujuan Tanah Merah Singapura
6.Mv.Majestic Pride tujuan Tanah Merah Singapura
7.Mv.Aasean Raider I tujuan Tanah Merah Singapura
8.Mv.Asean Raider II tujuan Tanah Merah Singapura
9.Mv.Majestic Pride tujuan Tanah Merah Singapura
Kondisi 3 Pelabuhan Internasional Batam
Sebelumnya diberitakan, kondisi pelabuhan Internasional di Batam kembali hidup sejak pelonggaran syarat masuk, khususnya tujuan Singapura dan Malaysia.
Jalur pelayaran internasional juga semakin membaik, sejak diterbitkannya Surat Edaran (SE) 17 tahun 2022 Satgas Covid-19 Nasional tentang protokol Kesehatan Perjalanan Luar Negeri (PPLN) pada masa Pandemi Corona Virus Disease 2019.
Surat edaran ini dikeluarkan dan ditanda tangani Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana selaku Ketua Satuan Tugas Penanganan COVID-19, Letjen TNI Suharyanto, S.Sos., M.M, pada 5 April 2022.
pantauan TribunBatam.id di Pelabuhan Internasional Batam Centre misalnya.
Semenjak dibuka arus pelayaran jalur Internationaldari Singapura dan Malaysia pada April 2022, aktifitas di pelabuhan International Har Bour Bay, Batam Centre dan juga Nongsa, terus menggeliat.
Setiap hari ada pelayaran dari Batam menuju Singapura dan Malaysia, begitu juga sebaliknya.
“Saat ini untuk pelayaran dari pelabuhan International menuju Singapura dan Malaysia berjalan setiap hari,”kata Deny Cahyadi kepala Syahbandar pelabuhan International Batam Centre, Sabtu (9/4/2022).
Dia menjelaskan untuk pelayaran keberangkatan dari Batam menuju Singapura mulai buka pukul 07.30 WIB sampai dengan pukul 16.00 WIB.
sementara untuk waktu kedatangan kapal dari Singapura dan Malaysia ke Batam dari pukul 10.30 WIB sampai dengan pukul 18.00 WIB.
“Saat ini untuk pemeriksaan ke datangan penumpang, kita menjalankan SE Satgas Covid-19 nomor 17 tahun 2022),” tambahnya.
Dia menjelaskan untuk saat ini perharinya kapal dari Singapura menuju Batam sebanyak delapan kapal setiap harinya.
Sementara kapal dari negeri jiran Malaysia hanya satu kapal.
Kondisi ini karena adanya pembatasan dari negara mereka.
Untuk penumpang yang dari Batam menuju Singapura dan Malaysia sudah ada yang berangkat setiap hari.
“Untuk kedatangan lebih banyak, karena digabungkan dengan PMI yang dipulangkan dari Singapura,” ungkapnya.
Di tempat terpisah Fahrijal, Kepala Syahbandar Harbour Bay Batam, menjelaskan sejak dibukanya jalur Internasional, aktivitas di Pelabuhan Harbour Bay mulai terlihat.
Bahkan setiap hari sudah ada aktivitas penumpang baik yang berangkat maupun yang pergi.
Sementara untuk pelabuhan International Sekupang Batam, sampai saat ini belum beroperasi.
Belum ada aktivitas di lokasi pelabuhan ini.
“Kami masih menunggu arahan. Kalau sudah beroperasi otomatis pelayaran juga pasti ada,”kata Syahbardar Sekupang, Parsaoran Samosir.
PERMINTAAN Agen Kapal
Sebanyak empat agen kapal di Batam sebelumnya meminta penambahan trip ke Malaysia sebanyak dua trip per hari.
Adapun empat agen kapal yang meminta penambahan trip yakni, PT International Golden Shiping, PT Citra Adiartha Shipping, PT Pintas Samudra Shipping dan PT Bahtera Shipping.
Mereka mengajukan surat permintaan penambahan trip ke Satgas Covid-19 Kota Batam. Namun sayangnya pengajuan mereka belum membuahkan hasil.
Kami ajukan dari tanggal 6 April untuk penambahan trip. Tapi sampai saat ini belum ada respons dari Satgas,” ujar Agen Kapal PT Pintas Samudra Shipping Sudianto, Sabtu (9/4/2022).
Diakuinya, untuk armada kapal telah siap untuk dioperasikan. Hanya saja pihaknya masih menunggu izin dari Satgas.
Ia mengatakan, dulu normalnya ada 15 trip per hari. Oleh sebab itu, pihaknya meminta 2 trip saja per harinya.
“Sekarang kita hanya minta dua trip per hari. Saat ini berjalan satu trip per dua hari. Isi kapal kita 160 sampai 200 satu kapal,” katanya.
Menurutnya penambahan trip merupakan solusi untuk mengurangi penumpukan penumpang di Malaysia.
“Kalau sudah berjalan, paling tidak penumpukan di sana berkurang. Karena setiap hari ada dua trip yang berjalan nantinya,” kata Sudianto.
Sebelumnya, kapal tujuan Batam ke Malaysia dan sebaliknya hanya ada satu trip per dua hari, di setiap tanggal genap.
Hal ini menyebabkan tiket terjual habis hingga akhir April 2022 dan menyebabkan beberapa warga Indonesia yang telah berkunjung ke Malaysia menjadi terhambat.
Seperti diketahui, ada beberapa WNI yang berkunjung ke Malaysia tidak bisa pulang ke Indonesia, disebabkan tiket telah terjual habis hingga akhir April 2022.
Salah satunya, Ketua Asosiasi Pariwisata Indonesia (Aspabri) Kepulauan Riau (Kepri), Surya Wijaya. Ia mengaku saat ini masih berada di Malaysia, pasca perjalanan bisnis yang dilakukannya sejak awal perbatasan dibuka.
“Saya berangkat tanggal 1 kemarin. Dan rencana pulang hari ini, tapi tidak bisa karena kehabisan tiket ferry,” katanya.(TribunBatam.id/Pertanian Sitanggang/Roma Uly Sianturi)
sumber tribunnews.com
Komentar