Jenderal TNI (HOR) (Purn.) Luhut Binsar Pandjaitan, M.P.A. (lahir 28 September 1947) adalah Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Republik Indonesia Kabinet Kerja pada Juli 2016 dan dipilih kembali pada masa Kabinet Indonesia Maju pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin periode 2019–2024 sebagai Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia. Ia juga pernah menjabat sebagai Kepala Staf Kepresidenan Republik Indonesia sejak 31 Desember 2014 hingga 2 September 2015.[3] Pada 12 Agustus 2015, ia ditunjuk oleh Presiden Joko Widodo menjadi Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan menggantikan Tedjo Edhy Purdijatno. Dalam perombakan Kabinet Kerja Jilid II pada 27 Juli 2016, ia diangkat menjadi Menteri Koordinator Kemaritiman menggantikan Rizal Ramli.[4] Pada 15 Agustus 2016, Presiden Joko Widodo mengambil langkah terkait polemik kepemilikan paspor Amerika Serikat (AS) oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar, sehingga Presiden memberhentikan Archandra secara terhormat dari Menteri ESDM dan menunjuk Luhut yang juga menjadi Menko Maritim untuk menjadi pejabat sementara (Plt) Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia ke-5 | |
---|---|
Mulai menjabat 27 Juli 2016 |
|
Presiden | Joko Widodo |
Pendahulu | Rizal Ramli |
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Indonesia ke-13 | |
Masa jabatan 12 Agustus 2015 – 27 Juli 2016 |
|
Presiden | Joko Widodo |
Pendahulu | Tedjo Edhy Purdijatno |
Pengganti | Wiranto |
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Indonesia (Pelakasana Tugas) |
|
Masa jabatan 15 Agustus 2016 – 14 Oktober 2016 |
|
Presiden | Joko Widodo |
Pendahulu | Arcandra Tahar |
Pengganti | Ignasius Jonan |
Kepala Staf Kepresidenan Indonesia ke-1 | |
Masa jabatan 31 Desember 2014 – 2 September 2015 |
|
Pendahulu | Tidak ada, jabatan baru |
Pengganti | Teten Masduki |
Menteri Perindustrian dan Perdagangan Indonesia ke-19 | |
Masa jabatan 24 Agustus 2000 – 23 Juli 2001 |
|
Presiden | Abdurrahman Wahid |
Pendahulu | Jusuf Kalla |
Pengganti | Rini Soemarno |
Duta Besar Indonesia untuk Singapura ke-15 | |
Masa jabatan 1999–2000 |
|
Pendahulu | Herman Bernhard Leopold Mantiri |
Pengganti | Johan S. Syahperi |
Informasi pribadi | |
Lahir | 28 September 1947 Simargala, Huta Namora, Silaen, Toba, Sumatra Utara, Indonesia |
Partai politik | Partai Golongan Karya |
Suami/istri | Devi Simatupang |
Hubungan |
|
Anak |
|
Orang tua |
|
Alma mater | Akademi Militer Universitas George Washington Universitas Pertahanan Nasional (AS) |
Penghargaan sipil | Adhi Makayasa |
Karier militer | |
Pihak | ![]() |
Dinas/cabang | ![]() |
Masa dinas | 1970–1999 |
Pangkat | ![]() |
Satuan | Infanteri (Kopassus) |
Komando | Detasemen Khusus 81 (Penanggulangan Teror) |
---|---|
Pertempuran/perang | Pemberontakan Komunis di Sarawak Operasi Seroja Pemberontakan di Timor Timur |
Sebelum masuk dalam Kabinet Kerja, Luhut pernah menjabat sebagai Menteri Perindustrian dan Perdagangan Tahun 2000–2001 saat Abdurrahman Wahid menjabat sebagai Presiden RI 1999–2001. Sebelum menjadi Menteri Perindustrian dan Perdagangan, ia menjabat Duta Besar Republik Indonesia untuk Singapura.
sumber wikipedia.org
Komentar