“RAKUTI”
Pada masa pemerintahan Raja Jayanagara (1309-1328) di Kerajaan Majapahit, tepatnya pada tahun 1241 Saka atau 1319 Masehi, terjadi pemberontakan yang melibatkan seorang tokoh bernama Ra Kuti. Aksi Ra Kuti dianggap berbahaya bagi Kerajaan Majapahit dan akhirnya berhasil ditumpas oleh “Gajah Mada⁵”.
Latar Belakang Pemberontakan Ra Kuti:
1. Dharmaputra: Ra Kuti adalah anggota Dharmaputra, sebuah kelompok yang dibentuk oleh Raden Wijaya (Kertarajasa Jayawardhana), raja pertama dan pendiri Kerajaan Majapahit. Dharmaputra terdiri dari tujuh orang, termasuk Ra Kuti, Ra Semi, Ra Tanca, Ra Wedeng, Ra Yuyu, Ra Banyak, dan Ra Pangsa. Mereka memiliki kedudukan khusus di istana Majapahit⁵.
2. Karakter Raja Jayanagara: Ra Kuti dan beberapa Dharmaputra lainnya merasa tidak puas dengan keputusan Raja Jayanagara. Mereka menilai Jayanagara lemah dan mudah dipengaruhi. Jayanagara sendiri memiliki darah campuran dan bukan turunan murni dari Kertanagara. Asal-usulnya menjadi alasan ketidaksukaan para Dharmaputra terhadap sang raja⁵.
Peninggalan Sejarah:
Meskipun Ra Kuti terlibat dalam pemberontakan, peninggalannya tetap menjadi bagian dari sejarah Majapahit. Namun, lebih dari sekadar pemberontak, Ra Kuti adalah tokoh yang mencerminkan dinamika politik dan perubahan budaya pada masa itu. Peninggalan sejarah ini mengajarkan kita tentang kompleksitas kehidupan dan peristiwa di masa lalu.
Komentar