BERLIN, vocalexposes.com – Pemilu Jerman pada Minggu (26/9/2021) melahirkan hasil yang sangat ketat, sehingga prediksi siapa pengganti Angela Merkel belum diketahui.
Kanselir Jerman tidak dipilih secara langsung, tetapi dipilih melalui pemungutan suara di Bundestag, majelis rendah parlemen setelah pemerintahan dibentuk.
Oleh karena itu, Angela Merkel bisa tetap di jabatannya selama berminggu-minggu atau berbulan-bulan, ketika partai-partai mencoba membentuk koalisi.
Lantas, bagaimana proses memilih kanselir baru setelah hasil pemilu Jerman 2021 keluar? Berikut tahapnya yang dikutip dari AFP.
1. Pembicaraan eksplorasi
Setelah bertahun-tahun dipimpin koalisi dua partai, Jerman kali ini kemungkinan akan dipimpin tiga partai untuk mencapai mayoritas.
Koalisi tiga partai biasa terjadi di parlemen regional Jerman, tetapi belum ada lagi di tingkat nasional sejak 1950-an.
Dalam kebanyakan sistem parlementer, kepala negara mencalonkan sebuah partai untuk membentuk pemerintahan, biasanya partai yang telah memenangkan suara terbanyak.
Namun, di Jerman semua pihak dapat memulai apa yang dikenal sebagai “pembicaraan eksplorasi”.
Pada fase awal ini, yang tak memiliki batas waktu, partai-partai dapat mengadakan pembicaraan koalisi secara paralel, meskipun tradisi menyatakan bahwa partai terbesar akan mengundang yang lebih kecil untuk berdiskusi.
Akan tetapi, Armin Laschet sebagai kandidat kanselir Jerman dari blok CDU-CSU kanan-tengah pimpinan Angela Merkel pada Minggu mengatakan, kaum konservatif akan melakukan apa pun yang mereka bisa untuk memimpin pemerintahan berikutnya, bahkan setelah hasil awal pemilu Jerman menempatkan mereka sedikit di belakang Partai Sosial Demokrat kiri-tengah (SPD).
Partai Hijau juga telah mengadakan kongres partai untuk Sabtu (2/10/2021) agar dapat memutuskan dengan siapa mereka akan melakukan pembicaraan eksplorasi.
2. Pertemuan pertama setelah pemilu Jerman
Diskusi akan dimulai segera setelah hasil pemilu Jerman masuk.
Pada Senin (27/9/2021), sehari setelah pemilu, partai-partai akan menggelar rapat pimpinan.
Anggota parlemen yang baru terpilih dari masing-masing partai juga akan mengadakan pertemuan pertama mereka minggu depan. SPD dan CDU-CSU berencana bersidang pada Selasa (28/9/2021).
Partai FDP pro-bisnis, yang seperti Partai Hijau dapat memainkan peran kingmaker, mengatakan bahwa mereka memiliki preferensi untuk berkoalisi dengan konservatif dan Hijau, tetapi aliansi tiga partai dengan SPD dan Hijau tetap dipertimbangkan juga.
Parlemen yang baru terpilih harus menggelar sidang pengukuhannya selambat-lambatnya 30 hari setelah pemilu Jerman, yaitu pada 26 Oktober.
3. Membahas detail setelah pemilu Jerman
Jika dua atau tiga pihak pada prinsipnya setuju ingin membentuk aliansi, mereka harus memulai negosiasi koalisi formal, dengan berbagai pertemuan untuk membahas isu-isu kebijakan.
Di akhir negosiasi ini, para pihak memutuskan siapa yang akan bertanggung jawab atas kementerian mana, dan menandatangani kontrak koalisi berupa dokumen tebal yang menetapkan syarat-syarat perjanjian.
Fase ini juga tidak memiliki batas waktu.
Partai-partai kemudian mencalonkan siapa yang mereka inginkan untuk menjadi kanselir sebelum pemungutan suara resmi di Bundestag.
Setelah pemilu Jerman sebelumnya pada 24 September 2017, Angela Merkel baru secara resmi mengukuhkan diri sebagai kanselir dalam koalisi antara CDU-CSU dan Sosial Demokrat (SPD) kiri-tengah pada 14 Maret 2018.
Komentar